Peb 18 2010
Adanya Terorisme, Dakwah Muhammadiyah Perlu Lebih Personal PDF Cetak Kirim
Arif Nur Kholis
Kamis, 18 Pebruari 2010
Social List Bookmarking Widget
Jakarta – Prof. Azumardi Azra, Gurubesar Univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah,(18/02/2010) memberi saran kepada Muhammadiyah agar di masa mendatang perlu mengembangkan dakwah yang lebih personal. Dalam Seminar Peran Muhammadiyah dalam Perkembangan Global di kampus Univ. Muhammadiyah Jakarta, Azumardi menerangkan bahwa perlunya dakwah yang lebih personal ini penting karena bisa mengantisipasi gejala berkembangnya radikalisasi dalam anak muda Islam dan juga perkembangan masalah baru seperti adanya anak-anak yang kabur dari rumah karena kenal dengan seseorang di jejaring sosial seperti Facebook.
Azumardi menerangkan bahwa sebenarnya strategi dakwah Muhammadiyah dengan dengan dakwah lisan maupun dengan amal usaha sudah cukup berhasil, namun dakwah yang lebih personal seharusnya menjadi perhatian. “Anak-anak muda yang direkrut oleh jaringan radikal mengalami pendekatan secara personal, mereka mengalami konversi hingga cuci otak tentang pengertian jihad menurut mereka.” terang Azumardi. “Dalam kasus Ritz Carton dan Mariot parapelaku cenderung masih muda.” lanjutnya.
Menurut Azumardi, dakwah Muhammadiyah terlalu impersonal, perlu lebih personal, sehingga semangat kedekatannya lebih diperkuat lagi.
Teroris dari kalangan Muhammadiyah
Lebih lanjut Azumardi mengingatkan bahwa pelaku terorisme di Indonesia, cukup banyak yang punya latar belakang Muhammadiyah. “Orang-orang lamongan itu latarbelakangnya Muhammadiyah, ini perlu diantisipasi.” katanya. Menurutnya organisasi seperti Muhammadiyah terlalu besar untuk diganggu oleh elemen-elemen radikal tersebut” lanjutnya.
Munculnya kecenderungan keras dari warga Muhammadiyah tersebut karena Muhammadiyah menurut Azumardi pada dasarnya adalah Salafi. “Namun Salafinya Muhammadiyah berbeda dengan salafi-salafi yang lain, karena adaptif dengan pemikiran-pemikiran modern, sehingga ada panti asuhan, lembaga pendidikan dan sebagainya” terangnya. “Makanya salafinya lebih lunak” lanjutnya.
Menurut Azumardi, ketika ada wacana kebangkitan Islam sekarang,ada orang-orang Muhammadiyah yang cenderung menjadi lebih keras. “Saya usul kepada Rektor seperti UMJ ini, agar auditorium ini diberi hiasan, seperti kaligrafi, karena dengan adanya seni, bisa lebih lunak.” usulnya. “ Hal-hal yang bersifat seni perlu dikenalkan di lembaga Muhammadiyah, agar tidak terlalu keras, agar tidak menjadi kering keagamaannya.” pungkasnya.
Kamis, 18 Februari 2010
Adanya Terorisme, Dakwah Muhammadiyah Perlu Lebih Personal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
“Orang-orang lamongan itu latarbelakangnya Muhammadiyah, ini perlu diantisipasi.”
Posting Komentar