| | | | |
| Administrator | |
| Rabu, 17 Pebruari 2010 | |
| Jakarta - Peran Muhammadiyah sangat besar untuk mendorong perubahan kebijakan ekonomi, karena tidak mungkin akan keluar dari kemiskinan kalau kita menggantungkan globalisasi, karena kita hanya bisa menjadi spesialis penyuplai bahan baku atau bahan mentah saja, demikian ekonom ECONIT, Dr.Hendri Saparini menyarankan peran Muhammadiyah, Rabu (18/02/2010). Menurut Hendri, tanpa ada perubahan kebijakan ini, tidak akan mendorong percepatan kesejahteraan rakyat. '; writethis(jsval);//--> Jakarta - Peran Muhammadiyah sangat besar untuk mendorong perubahan kebijakan ekonomi, karena tidak mungkin akan keluar dari kemiskinan kalau kita menggantungkan globalisasi, karena kita hanya bisa menjadi spesialis penyuplai bahan baku atau bahan mentah saja, demikian ekonom ECONIT, Dr.Hendri Saparini menyarankan peran Muhammadiyah, Rabu (18/02/2010). Menurut Hendri, tanpa ada perubahan kebijakan ini, tidak akan mendorong percepatan kesejahteraan rakyat. Dalam Seminar Nasional, Peran Muhammadiyah dalam Perkembangan Global di Kampus Univ. Muhammadiyah Jakarta tersebut, Hendri menyatakan bahwa peran ini juga akan sangat penting sebagaimana juga peran NU dalam mendorong pemerintah mengubah orientasi ekonomi. Hendri menggambarkan bahwa Negara-negara Afrika kaya dengan Sumber Daya alam, namun perusahaan multinasional (Multi National Coorporation) tidak pernah membuat industri pengolahan sumber daya alam di sana. “Mereka hanya memberikan carity saja, Indonesia butuh kebijakan ekonomi yang bisa membuat Indonesia tidak hanya menjadi penyedia bahan baku bagi Negara lain saja” terangnya. Perbandingan lain adalah apa yang terjadi di Cina. Cina membuat kebijakan untuk tidak mengekpor timahnya dan batubaranya. Karena Cina berkehendak akan membuat industri elektroniknya dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih. Sedangkan untuk batubara, Cina juga tidak mau mengekspor batubaranya karena digunakan mereka untuk menyediakan energi listrik murah. Hal seperti ini tidak dilakukan oleh Indonesia, padahal Indonesia adalah Negara kedua penghasil timah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar