Rabu, 17 Februari 2010

Muhammadiyah Harus Terus Mendorong Perubahan Kebijakan

:: Muhammadiyah Harus Terus Mendorong Perubahan Kebijakan Orientasi Ekonomi :: Din : Masalah Dalam Negeri Tidak Boleh Menghalangi Peran Global Muhammadiyah :: Bijak dan Selektif, Solusi Cegah Penyalahgunaan Media Sosial :: FOTKA UMY Pameran Foto di Kereta Api PRAMEKS :: TKI Adalah Kegagalan Negara Mengemban Amanah UUD 1945 :: Penerapan Iptek PT Untuk Pemberdayaan Masyarakat Sangat Rendah :: Bulan Maret, MPM Sulsel Bersiap Panen Raya Padi Organik di Palopo :: Melati, Monas dan Pita Merah Putih, Logo Muktamar Pemuda Muhammadiyah :: Izul :Tradisi Ketua Umum Pemuda Muh Satu Periode Sebaiknya Dipertahankan :: Din : Jangan Jadikan Pemuda Muhammadiyah Sub-Ordinat Parpol :: 4 Rumah Sakit Bergiliran Hadapi "Bencana", RSIJ Pondok Kopi Pertama :: Si Anak Kampoeng yang menjadi Guru Bangsa :: IMM – UMY Selenggarakan “Pelatihan Dai Profesional” :: Kader dan Alumni Perguruan Muhammadiyah di Duri - Bengkalis, Membentuk FKAPKM :: Unismuh Makasar Gelar Semiloka Perkaderan dan Pembinaan Anggota Muhammadiyah :: Saifullah Yusuf : Muhammadiyah dan NU, Matahari dan Bumi, Saling Melengkapi :: Olycon 2010 Dibuka, Tahun Ini Guru Juga Ikut Berlomba :: Kisah Sukses Pemberdayaan Ekonomi Ala Muhammadiyah Pekalongan :: Kesengsaraan Umum Butuh Advokasi Maupun Pendampingan Teknis :: Sejak Awal, Pemberdayaan Menjadi Spirit Muhammadiyah
Peb 17 2010

PDF Cetak Kirim
Administrator
Rabu, 17 Pebruari 2010
Social List Bookmarking Widget
Jakarta - Peran Muhammadiyah sangat besar untuk mendorong perubahan kebijakan ekonomi, karena tidak mungkin akan keluar dari kemiskinan kalau kita menggantungkan globalisasi, karena kita hanya bisa menjadi spesialis penyuplai bahan baku atau bahan mentah saja, demikian ekonom ECONIT, Dr.Hendri Saparini menyarankan peran Muhammadiyah, Rabu (18/02/2010). Menurut Hendri, tanpa ada perubahan kebijakan ini, tidak akan mendorong percepatan kesejahteraan rakyat. '; writethis(jsval);//-->

Jakarta - Peran Muhammadiyah sangat besar untuk mendorong perubahan kebijakan ekonomi, karena tidak mungkin akan keluar dari kemiskinan kalau kita menggantungkan globalisasi, karena kita hanya bisa menjadi spesialis penyuplai bahan baku atau bahan mentah saja, demikian ekonom ECONIT, Dr.Hendri Saparini menyarankan peran Muhammadiyah, Rabu (18/02/2010). Menurut Hendri, tanpa ada perubahan kebijakan ini, tidak akan mendorong percepatan kesejahteraan rakyat.

Dalam Seminar Nasional, Peran Muhammadiyah dalam Perkembangan Global di Kampus Univ. Muhammadiyah Jakarta tersebut, Hendri menyatakan bahwa peran ini juga akan sangat penting sebagaimana juga peran NU dalam mendorong pemerintah mengubah orientasi ekonomi.

Hendri menggambarkan bahwa Negara-negara Afrika kaya dengan Sumber Daya alam, namun perusahaan multinasional (Multi National Coorporation) tidak pernah membuat industri pengolahan sumber daya alam di sana. “Mereka hanya memberikan carity saja, Indonesia butuh kebijakan ekonomi yang bisa membuat Indonesia tidak hanya menjadi penyedia bahan baku bagi Negara lain saja” terangnya.

Perbandingan lain adalah apa yang terjadi di Cina. Cina membuat kebijakan untuk tidak mengekpor timahnya dan batubaranya. Karena Cina berkehendak akan membuat industri elektroniknya dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih. Sedangkan untuk batubara, Cina juga tidak mau mengekspor batubaranya karena digunakan mereka untuk menyediakan energi listrik murah. Hal seperti ini tidak dilakukan oleh Indonesia, padahal Indonesia adalah Negara kedua penghasil timah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar