Rabu, 17 Februari 2010

Din : Masalah Dalam Negeri Tidak Boleh Menghalangi Peran Global Muhammadiyah

Din : Masalah Dalam Negeri Tidak Boleh Menghalangi Peran Global Muhammadiyah PDF Cetak Kirim
Arif Nur Kholis
Rabu, 17 Pebruari 2010
Social List Bookmarking Widget
'; writethis(jsval);//-->

Jakarta – Muhammadiyah yang dikenal sebagai organisasi Muslim Modern terbesar di dunia, banyak diharapkan perannya dalam berbagai masalah yang berkembang di dunia internasional. Walaupun diakui bahwa permasalahannya dalam negeri memang masih banyak, tidak menjadi alasan untuk tidak berperan di peran global, demikian petikan pidato Kunci Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam Seminar Peran Muhammadiyah dalam Perkembangan Global , Rabu (18/02/2010) di Univ. Muhammadiyah Jakarta. “Kita harus ikut menyelesaikan masalah global, seperti masalah di palestina dan Iraq, yang juga merupakan masalah dunia Islam, karena ini juga membawa masalah kedalam negeri.” terang Din kemudian.

Din menerangkan adanya harapan dunia internasional agar Muhammadiyah mendorong dialog dan kerjasama antar peradaban. Peran yang pernah dilakukan oleh Muhammadiyah selama ini adalah dengan kepercayaan kepada Muhammadiyah menjadi bagian dari penyelesaian masalah antara Musilm Thailand dan Pemerintah Thailand, masalah pemerintah Filipina dan Muslim Moro dan juga peran Muhammadiyah di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)sebagai Steering Comite dalam komisi antar agama dan antar budaya untuk perdamaian .

Dalam penanganan masalah Muslim di Thailand, Din mengatakan bahwa keterlibatan Muhammadiyah adalah resmi undangan dari Kerajaan Thailand Sendiri. Langkah-langkah Muhammadiyah yang sudah menuai hasil adalah dengan pendekatan Muhammadiyah kepada pihak-pihak yang bermasalah, dan membangun pendidikan masyarakat muslim di Thailand Selatan yang memang sangat tertinggal, bahkan dibandingkan Pondok Salaf di Indonesia. “Kita bersama Muhammadiyah Malaysia dan Muhammadiyah Singapura untuk membeli tanah untuk membangun pendidikan disana.“ kisahnya. “Mereka minta kita membantu membuat sekolah modern disana, ada juga hasil kunjungan enam rektor PTM dengan menawarkan 150 beasiswa, dan sudah datang ada 30 mahasiswa.” lanjutnya.

Di Filipina, Din menerangkan bahwa Muhammadiyah bergabung dalamm International Contac Group dengan fasilitator utama Malaysia, anggotanya Jepang, Inggris, Turki, Henrry Dunant Center dan Muhammadiyah. “Ada tim Muhammadiyah yang dipimpin oleh Pak Dibyo Markus, April ini harusnya bisa ditandatangani, ini semacam perdamaian pemerintah Indonesia dengan GAM.” katanya. “Ternyata ada pakar pakar dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah seperti Dr. Surwandono dari UMY” lanjutnya kemudian. Moro Islamic Liberation Forces (MILF) sebagai tamu Muhammadiyah dalam waktu dekan akan ke Indonesia,mereka kita fasilitasi ingin bertemu DPR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar